Jumat, 22 Desember 2017

Keluarga dan Fungsinya

Keluarga dan Fungsinya

Keluarga
Melalui tulisan ini penulis ingin menyajikan apa yang disebut keluarga?
Pengertian Keluarga?
Fungsi keluarga?

Islam adalah agama yang mengatur segala sisi kehidupan dan senantiasa menganjurkan umatnya untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Keluarga terdiri dari suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya seperti ayah, ibu, nenek dan kakek yang masih terikat hubungan darah serta hubungan pernikahan. 
Berbicara sedikit tentang ibu merupakan yang banyak dibahas setiap orang karena ibu segalanya disamping kita juga butuh seorang ayah.
Kita tentu tahu bahwa seorang ibu adalah sosok yang paling berjasa dalam hidup kita. Ibulah orang pertama yang mau mengorbankan hidup matinya hingga kita bisa dilahirkan di dunia ini lalu kemudian tumbuh besar hingga  sekarang. Waktu masih kecil, Ibu tak pernah lelah merawat kita. Bahkan ketika sudah dewasa pun kita tak pernah luput dari perhatian seorang ibu. Mengingat begitu banyaknya peran ibu sehingga kita mengenal yang namanya hari ibu, setiap anak sering memanggil ibunya berbeda-beda ada yang memanggil dengan sebutan ibu, mama, bunda, mom, mother, emak dan mace (anak jaman now) dan lain sebagainya.

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran, menciptakan, mempertahankan budaya umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, sosial dari tiap anggota (Duval & Logan, 1986). Sedangakan menurut Baylon & Maglaya (1978), keluarga adalah dua individu/lebih bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi. Sebuah keluarga memberi kita kebahagiaan, kegembiraan dan kehidupan, dengan keluarga kita bisa mendapatkan dan memberikan kasih sayang, apa jadinya jika tidak ada keluarga, maka dari itu jagalah keharmonisan keluarga.

Friedman (1998), mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga yaitu: 
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluaga.

2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang mengahsilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi.

3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana, maka fungsi ini sedikit terkontrol.

4. Fungsi ekonomi
Selain fungsi reproduksi keluarga juga berfungsi dalam memenuhi kebutuhan seluruh keluarga diantarranya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan.

5. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berfungsu untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan perhatian dalam kesehatan mempengaruhi status kesehatan dalam keluarga. Adapun fungsi kesehatan keluarga diantaranya adalah: 
a. Mengenal dan memahami masalah kesehatan.
b. Membuat satu keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi anggota keluarga.
c. Memberikan penjagaan dan perawatan pada setiap anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan dan menguatkan hubungan melalui fasilitas kesehatan masyarakat.

Itulah sedikit penjelasan tentang Keluarga

Kamis, 14 Desember 2017

Contoh Judul Skripsi Pendidikan


Pada minggu lalu penulis telah memberikan beberapa contoh judul keperawatan dan kebidanan. kali ini penulis akan menyajikan beberapa contoh judul skripsi pendidikan agama islam.
Ada berbagai macam judul yang kita bisa dapatkan diinternet namun belum tentu kita aplikasikan dalam penelitian nanti, maka dari itu cobalah memilih judul sesuai dengan kemampuan anda, bagi anda yang membutuhkan contoh judul pendidikan, coba anda liat beberapa contoh judul skripsi penelitian dibawaha ini:

1. KREATIVITAS GURU DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI KOGNETIF PADA SISWA
2. STRATEGI PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN AKHLAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI
3. PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI PADA SISWA
4. PENDEKATAN PERSUASIF GURU AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN ATURAN ISLAM PADA SISWA
5. STRATEGI GURU DALAM MENANAMKAN KEBIASAAN BERIBADAH SISWA
6. STUDI TENTANG KEBERHASILAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA SISWA
7. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH DASAR
8. PERAN GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN NUANSA RELIGIOUS DI SEKOLAH
9. PERSEPSI DAN SIKAP SISWA MELALUI INTEGRASI NILAI MORAL AGAMA DALAM PENDIDIKAN BUDI PEKERTI
10. PENINGKATAN MUTU PAI MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER KEAGAMAAN
11. PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DALAM MENINGKATKAN  EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM
12. PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN SUASAN RELIGIOUS PADA SISWA
13. PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN AKHLAKUL KARIMAH PADA SISWA 
14. UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA
15. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA
16. HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH DASAR
17. KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA
18. PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBINA TOLERANSI BERAGAMA SISWA
19. HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 
20. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
21. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INDIVIDUAL PADA SISWA
22. PERANAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN SIKAP ALTRUISME PADA DIRI SISWA MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
23. PENGARUH PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PEMBINAAN MORAL SISWA MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
24. FUNGSI GURU DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
25. HUBUNGAN MINAT BELAJAR FIKIH DENGAN PENGALAMAN IBADAH SISWA MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
26. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
27. PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN EFEKNYA TERHADAP PENGALAMAN IBADAH SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
28. PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MEMBENTUK PRIBADI MUSLIM SISWA MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
29. PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SHALAT FARDHU SISWA MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
30. PERAN KEPALA MADRASAH SEBAGAI MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
31. UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU TENAGA PENDIDIKAN PADA MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
32. UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
33. ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR  DI MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
34. PERAN GURU AGAMA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL ANAK DI MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
35. PENANAMAN TRADISI KEILMUAN YANG ISLAMI TERHADAP ANAK DIDIK DI MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
36. PERAN ADMINISTRASI KURIKULUM TERHADAP PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
37. PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
38. KREATIVITAS GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
39. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
40. PERSEPSI SISWA TERHADAP KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU AGAMA DI MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
41. DAMPAK MOTIVASI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
42. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
43. STUDI KORELASI PRESTASI BELAJAR PAI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
44. PERAN KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
45. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN RASA KEBERHASILAN (EFIKASI DIRI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA MTS (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
46. KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCA PENDIDIKAN DAN LATIHAN SERTIFIKASI DI MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
47. INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA MELALUI PEMBIASAAN DAN KETELADANAN DI MADRASAH TSANAWIYAH (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
48. ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) PADA BIDANG STUDI AQIDAH AKHLAQ DI MTS. (ISI SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN)
49. EVALUASI RANAH AFEKTIF PEMBELAJARAN PAI (STUDI TENTANG PROSES DAN PELAKSANAANNYA)
50. INTERAKSI EDUKATIF ANTARA GURU DAN ANAK DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PAI 
51. HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA
52. PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA  TERHADAP KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR`AN PADA SISWA
53. Upaya Guru Umum Dalam Rangka Membantu Terselenggaranya Pengintegrasian Ajaran Agama Islam di SD.......
54. Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Reposisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Demikian beberapa judul yang bisa penulis berikan... untuk judul-judul selanjutnya sementara disusun tunggu updatenya

Contoh Judul Kesehatan dan Keperawatan


 Judul Kesehatan dan Keperawatan

Salam kreatif…
Betapa susahnya saat kita ingin mencapai gelar sarjana, Sekarang ini judul semakin susah diterima oleh dosen karena judul yang kita angkat tidak boleh sama dengan peneliti terdahulu dan harus lebih kreatif dan berdasarkan disiplin ilmu, Jadi bagi sobat yang ingin mencari inspiratif atau bayangan tentang beberapa judul, maka dibawah ini ada beberapa contoh-contoh judul penelitian di bidang kesehatan.

1. Dampak Asuhan Keperawatan terhadap sosialisasi pada pasien menarik diri di RSJ. DADI Makassar.
2. Pengaruh Asuhan Keperawatan terhadap angka penurunan prilaku kekerasan pada pasien dengan masalah perilaku kekerasan di RSJ. DADI Makassar
3. Pengaruh hubungan saling percaya dalam Asuhan Keperawatan terhadap klien dengan masalah menarik diri di RSJ. DADI Makassar
4. Pengaruh Asuhan Keperawatan terhadap penggunaan obat sesuai prinsip 5 benar pada pasien schizofrenia di RSJ. DADI Makassar
5. Pengaruh tak stimulasi persepsi terhadap penurunan perilaku kekerasan pada pasien dengan masalah periku kekerasan di RSJ. DADI Makassar
6. Pengaruh tak stimulasi persepsi peningkatan harga diri pada klien dengan masalah harga diri rendah di RSJ. DADI Makassar

"Baca Juga"
Contoh Judul Pendidikan

7. Pengaruh tak stimulasi persepsi terhadap penurunan halusinasi pada pasien dengan Cor Problem halusinasi di RSJ. DADI Makassar
8. Pengaruh Home Visit terhadap penurunan angka kekambuhan pada pasien jiwa di RSJ. DADI Makassar
9. Pengaruh terapi keluarga terhadap penurunan angka kekambuhan pada pasien jiwa di RSJ. DADI Makassar
10. Pengaruh terapi keluarga terhadap pola koping keluarga pasien dengan masalah utama halusinasi di RSJ. DADI Makassar
11. Pengaruh proses seleksi klien trhadap pelaksanaan tak sosialisasi pada klien menarik diri di RSJ. DADI Makassar
12. Pengaruh terapi individu terhadap pelaksanaan tak sosialisasi pada klien menarik diri di RSJ. DADI Makassar
13. Hubungan pola koping dengan kejadian kriminal pada klien dengan kasus kriminal di rutan Makassar  

Dari beberapa contoh di atas anda bisa kutip tinggal mengubah lokasi penelitiannya.
Itulah beberapa contoh-contoh judul bidang kesehatan…. Semoga bermanfaat

Apabila Sobat ingin beberapa contoh judul pendidikan sobat bisa baca ini Contoh Judul Skripsi Pendidikan

Rabu, 13 Desember 2017

Teknologi Kesehatan Terbaru



Teknologi Kesehatan


Perkembangan zaman kian maju, semakin kemari semakin modern dan terbaru, demikian pula di dunia kesehatan, betapa tidak, kesehatan adalah suatu hal penting yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Dengan kesehatan manusia dapat melakukan segala aktivitas tanpa perlu ada kendala. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor utama banyak perusahaan-perusahaan menciptakan teknologi kesehatan canggih dan belum pernah ada sebelumnya. 
1. Bagi penderita kanker inilah solusinya Melafind (scanner kanker kulit berbasis gelombang elektromagetik).
Penyakit mematikan seperti Kanker adalah penyakit berbahaya yang telah banyak diderita oleh manusia tak ayal sudah banyak nyawa yang melayang karenanya. Malah penyakit kanker tersebut juga mengalami perkembangan, heran juga semakin canggih obatnya semakin canggih pula penyakitnya. Namun jangan khawatir dengan Melafind sebagai alat ini dalam upaya menekan permasahan tersebut, khususnya resiko pada kenker kulit. Kegunaan Melafind tesebut untuk membedakan dan mendeteksi antara tahi lalat yang tidak berbahaya dengan kanker kulit. Cara kerja teknologi melafind tersebut dengan menggunakan teknologi dari fotografi melalui berbagai jenis panjang gelombang elektromagnetik. Data yang telah didapat kemudian disamakan dengan database melanoma yang telah terkumpul sebelumnya.
2. Celana Elektrik (terlintas dipikiran apakah celana ini mengandung strum.. bagaimana jadinya kwkwkw)
Mungkin bagi sebagian orang sudah pernah mendengar jenis celana ini untuk mempercantik bokong, atau mengecilkan badan. Akan tetapi teknologi celana elektrik tersebut memiliki kegunaan yang berbeda. Celana elektrik dapat digunakan oleh pasien yang sakit dan harus berbaring di ranjang selama berminggu-minggu. Kegunaan teknologi ini adalah mengaktifkan otot-otot serta peredaran darah atau seperti ketika kita menggerakkan otot disaat melakukan olahraga. Teknologi ini dikembangkan oleh peneliti Kanada Sean Dukelow, alat ini dijuluki sebagai Smart E Pants karena dapat memberika muatan listrik kecil setiap sepuluh menit.

"Anda Mungkin ingin mengetahui tentang alat kontrasepsi anda bisa klik Macam-Macam Kontrasepsi Sederhana"

3. MicroCHIPS (Alat Kontrasepsi Modern)
Belum lama ini, sebuah lembaga penelitian di bidang kesehatan berhasil mengembangkan suatu alat kontrasepsi modern yang ditanamkan pada tubuh manusia. Chip tersebut yang mana nantinya dapat disinkronkan disambungkan melalui smartphone sehingga memudahkan pengguna untuk mengendalikan. Apabila seorang pasien tidak ingin memiliki anak, dia tinggal menghidupkan alat tersebut dan secara otomatis chips akan memberikan semacam serum yang biasa digunakan dalam metode kontrsepsi melalui suntikan.

4. MyTensio
Teknologi kesehatan yang satu ini adalah sebuah alat teknologi yang mampu memonitor tekanan darah dalam jangka waktu tertentu. Pemakaian MyTensio dapat disinkronkan dengan Handphone, sehingga hasilnya dapat terlihat melalui smartphone. Alat ini di buat oleh perusahaan di Prancis bernama Bewell Connect.

5. Plester Anti Diabetes
Bagi penderita diabetes, sekarang juga sudah ada alat canggih yang dapat digunakan untuk mengontrol kadar gula darah atau kadar glukosa dengan mudah dan praktis. Alat ini bernama plester anti diabetes. Penggunaan alat ini sangat mudah. Cara kerja alat ini hanya ditempelkan pada kulit lalu biosensornya secara otomatis akan mendeteksi perubahan biokimiawi pada kulit akibat fluktuasi kadar gula darah. Untuk mengecek hasil yang didapatkan, mampu dilihat secara langsung pada monitor khusus yang telah dihubungkan sebelumnya. Plaster Anti Diabetes tersebut dibuat oleh perusahaan alat medis bernama Echo Therapeutic yang berlokasi di Philadelpia Amerika.

6. Aspirin Elektrik
Penderita sakit kepala jangan khawatir karena sekarang sudah ada solusinya, melalui aspirin elektrik. Dengan alat ini kamu dapat menghilangkan rasa sakit kepala biasa atau migraine dengan cepat. Teknologi ini berupa pemancar sinyal listrik kecil yang mampu ditanam dalam tengkorak, khususnya pada bagian rahang yang bergusi. Aspirin elektrik akan memancarkan implus listrik untuk memblokir sinyal sakit kepala yang dipancarkan oleh sebagian sistem syaraf yang disebut Sphenoplatine Ganglion (SPG) tersebut.

7. Robodoc (Robot Check Up Kesehatan)
Alat canggih yang selanjutnya adalah Robodoc. Teknologi Robodoc ini adalah robot yang dibuat untuk membantu rumah sakit yang memiliki banyak pasien. Kegunaannya adalah mengontrol, mengecek dan memonitor indikator vitalis pasien dari kamar-kekamar lain tanpa adanya gangguan yang sering terjadi ketika rumah sakit ramai. Teknologi tersebut diperkenalkan dan dikembangkan oleh perusahaan ternama iRobot Corp yang memiliki reputasi baik dalam pengembangan teknologi kesehatan.

8. Lechal
Bagi para penderita tunanetra, alat ini pasti memberikan dampak positif untuk menunjang kegiatan sehari hari. Fechal adalah sebuah alat yang berfungsi untuk membantu mengarahkan tunanetra saat berjalan. Teknologi tersebut dipasang dibawah sol sepatu dan disesuaikan dengan smartphone melalui Bluetooth, yang kemudian akan memandu pemakai berjalan melalui suara yang keluar dari smartphone.

9. Deteksi Pembuluh Darah
Bagi kamu yang sering mendonorkan darah, mungkin kamu pernah merasa tidak nyaman dengan perawat yang salah menemukan pembuluh darah. Alat canggih yang satu ini akan membuat anda terhindar dari kejadian salah suntuk pembuluh dara. Alat ini disebut vein finder atau alat deteksi vena. Alat yang menggunakan perangkat sinar inframerah ini dibuat oleh peneliti Blood Service dengan bentuk genggam sehingga dapat memudahkan siapapun termasuk pasien untuk melihat letak nadi dan pembuluh darah.

10. Kateter Sapiens (Alat Operasi Dan Tambal Katub Jantung)
Alat yang satu ini juga tidak kalah canggih dengan beberapa alat sebelumnya. Alat ini dapat digunakan dalam operasi jantung dan pemasangan katub jantung pada pasien yang tidak mampu melewati fase rigor saat operasi. Kateter otomatis memasangkan katub jantung melalui arteri femoral menuju katub jantung pasien yang rusak dan menambalnya serta memperbaikinya.

Dari uraian di atas, salah satunya pasti disukai sobat-sobat sekalian seperti Alat Kontrasepsi Modern, kwkwkwkw.. itu sobat semoga bermanfaat… Thank U

Selasa, 12 Desember 2017

Pengertian Dokumentasi Asuhan Keperawatan Menurut Ahli

Pengertian Dasar Tentang Dokumentasi Asuhan Keperawatan Menurut Ahli
Pengertian Perawat menurut Ahli

1. Konsep Dokumentasi
Dokumentasi pada dasarnya merupakan catatan bukti nyata yang dapat dijadikan pembenaran dalam persoalan hukum. Sedangkan pengertian dokumentasi keperawatan adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat yang berguna untuk kepentingan pasien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komuniukasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dnegan tanggung jawab perawat (Hidayat, 2002).

Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Dokumentasi ini penting karena pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinana masalah yang dialami klien baik masalah kepuasan mapupun ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan (Hidayat, 2001).                             
2. Konsep Model Dokumentasi 
Dalam memahami berbagai konsep model dokumentasi keperawatan, terdapat tiga komponen model yang saling berhubungan, saling ketergantungan dan dinamis yaitu komunikasi, proses keperawatan dan standar dokumentasi. Dari ketiga komponen itu biasa dikenal dengan model Fiscbach. Yang mana Tiap-tiap komponen memiliki keterampilan tertentu yang dapat dipelajari maupun digunakan oleh perawat (Hidayat, 2001) yaitu :
a. Keterampilan komunikasi secara tertulis adalah keterampilan perawat dalam mencatat dengan jelas, mudah dimengerti dan berisi informasi akurat yang secara tepat dapat diinterpretasikan oleh orang lain.
b. Keterampilan dokumentasi proses keperawatan adalah keterampilan perawat dalam melakukan pencatatan proses keperawatan seperti keterampilan mendokumentasikan ketika mengkaji pasien, keterampilan mendokumentasikan diagnosa keperawatan, keterampilan mendokumentasikan rencana keperawatan, keterampilan mendokumentasikan implementasi keperawatan, keterampilan mendokumentasikan evaluasi respon pasien terhadap perawatan dan keterampilan mengkomunikasikan hasil kajian pasien kepada perawat atau anggota tim kesehatan lain.
c. Keterampilan standar dokumentasi merupakan keterampilan untuk dapat memenuhi dan melaksanakan standar dokumentasi yang telah ditetapkan. Keterampilan itu antara lain keterampilan dalam memenuhi standar dokumentasi pengkajian, rencana, diagnosa,  pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.
3. Tujuan Dokumentasi Keperawatan
Adapun dokumentasi keperawatan dapat disebut sebagai dokumen yang sifatnya rahasia dari pelayanan keperawatan dari seorang klien, catatan tersebut dapat diartikan sebagai suatu catatan bisnis dan hukum yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaan. Tujuan utama dari pendokumentasian keperawatan adalah untuk (Nursalam, 2003) :
a. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi tindakan.
b. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika. Dengan persiapan : bukti kualitas asuhan keperawatan, informasi terhadap perlindungan individu, bukti legal dokumentasi pertanggungjawaban kepada klien, bukti aplikasi standar praktek keperawatan, sumber standar informasi statistik untuk standar dan riset keperawatan, pengurangan biaya informasi, komunikasi konsep resiko tindakan keperawatan dan sebagai data perencanaan pelayanan kesehatan dimasa akan datang.
4. Dasar Dokumentasi Efektif
Dasar dokumentasi efektif adalah rasa percaya dan yakit oleh perawat tentang esensi dan karakteristik dokumentasi keperawatan yang dituliskan ke dalam catatan kesehatan melalui catatan yang akurat dan lengkap. Esensi  berupa pembukuan tertulis yang sistematis dari praktik keperawatan melalui data pasien, diagnosa keperawatan, rencana asuhan keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan. Kenyataan tersebut dapat dipengaruhi oleh efektifitas apa yang telah di catat, pendidikan dan pengalaman, tersedianya waktu serta tersedianya panduan tentang informasi penting bagaimana dokumentasi dapat dilengkapi. Sedangkan karakteristik adalah deskripsi status klien yang baru, lengkap dan ringkas, menunjukkan dokumentasi pemecahan masalah klinis dan usaha pengambilan keputusan. Karakteristik yang telah ditandai dan ditulis menunjukkan bukti kebutuhan keperawatan sehari-hari, melaporkan informasi secara jelas dan terbuka, menunjukkan kronologis kejadian, mengikuti format yang memberi kemudahan untuk pencarian informasi dan menunjukkan dokumentasi dari peran sebagai advokat klien. Data-data tersebut dapat digunakan oleh perawat untuk mencatat observasi dan kegiatan secara efektif (Hidayat, 2002).
a. Perilaku dokumentasi efektif
Ada beberapa perilaku yang berhubungan dengan dokumentasi efektif yaitu: 
1) Catat kejadian setelah terjadi.
2) Lakukan pencatatan minimal pada data rutin dan repetitif. Tidak realistis untuk mencatat semua informasi. Tujuan kegiatan ini hanya untuk mencatat data yang penting.
3) Catat jumlah waktu yang diperlukan dan perkirakan penggunaan waktu.
4) Jangan mengulang catatan narasi yang telah dicatat pada lembar alur (flow set) kecuali ada hasil penting yang dilaporkan dan memerlukan kejelasan.
5) Diskusikan dengan staf lain untuk pengaturan jadwal.
6) Buat agar sebagian besar waktu memungkinkan untuk melakukan pencatatan, seperti penempatan formulir di dekat tempat tidur pasien.
7) Mengembkan waktu bagi perawat pasien pribadi yang mencakup aktivitas pencatatan sebagai bagian dari kegiatan rutin (Enie Noviestari 1997 dalam Hidayat, 2002).
b. Aturan dalam dokumentasi efektif
Untuk membuat dokumentasi efektif terdapat aturan-aturan diantaranya :
1) Simplicity (kesederhanaan). Dalam pendokumentasian digunakan kata-kata yang sederhana, mudah dibaca, dimengerti dan perlu dihindari istilah yang dibuat-buat sehingga mudah dibaca.
2) Conservatism (akurat). Dokumentasi keperawatan harus benar-benar akurat yaitu di dasari oleh informasi dari data yang dikumpulkan. Dengan demikian jelas bahwa data tersebut berasal dari pasien, sehingga dapat dihindari kesimpulan yang tidak akurat.
3) Kesabaran. Manfaatkan kesabaran dalam menyusun dokumentasi keperawatan dengan meluangkan waktu untuk memeriksa keabsahan dan kebenaran terhadap data pasien yang telah diperiksa ataupun sementara diperiksa.
4) Ketepatan. Ketepatan pendokumentasian merupakan syarat yang sangat diperlukan. Untuk memperoleh ketepatan perlu pemeriksaan dengan menggunakan teknologi yang lebih tinggi seperti menilai gambaran klinis dari pasien, laboratorium dan pemeriksaan tambahan (Hidayat, 2002).

Demikianlah tentang konsep dasar tentang Pengertian  Asuhan Keperawatan Menurut Ahli

Pengertian Perpajakan Menurut Para Ahli


Pengertian Pajak Menurut Para Ahli

Pengertian Pajak
Pajak adalah pembayaran kepada negara terhadap barang-barang atau properti yang menjadi hak milik kita contohnya, tanah, mobil, kendaraan dan juga pajak penghasilan (gaji PNS, usaha besar dll).
Pemahaman akan pengertian pajak merupakan hal penting untuk dapat memahami mengapa kita harus membayar pajak. Dari pemahaman inilah diharapkan muncul kesadaran akan kewajiban pembayaran pajak. 

Pengertian pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi Negara dalam menjalankan pemerintahan. Pemungutan pajak sudah sejak lama ada, dari adanya upeti wajib kepada penguasa berupa hasil tanam pada masa kerajaan, masa penjajahan hingga sekarang dengan polanya masing-masing. Pemungutan pajak yang semula berdasarkan aturan penguasa/raja tanpa melibatkan pembayar pajak, kini berubah dengan melibatkan pembayar pajak dengan melalui aturan yang dibuat antara penyelenggara pemerintah dengan rakyat melalui perwakilannya.
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., dalam bukunya “ Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan “ (1990:5) “ Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbale (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”
Dari pengeluaran tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur yang melekat pada pengertian pajak yaitu :
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
2. Sifatnya dapat dipaksakan. Hal ini berarti pelanggaran atas aturan perpajakan akan berakibat adanya sanksi.
3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan pajak tidak boleh dilakukan pihak swasta yang orientasinya adalah keuntungan.
4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment.

Fungsi Pajak dan Jenis Pajak
Pajak memiliki dua fungsi, yaitu :
1. Fungsi Penerimaan (budgetair), Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran pemerintah baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan.  
2. Fungsi Mengatur (Reguleren), Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Misalnya dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman beralkohol, sehingga konsumsi minuman beralkohol dapat ditekan. Demikian pula terhadap barang-barang mewah, rokok dan semacamnya.
Kedua fungsi tersebut merupakan peran utama pajak. Dalam perkembangannya, peran tersebut menjadi lebih luas dengan adanya fungsi redistribusi dan demokrasi. Fungsi redistribusi yaitu fungsi yang lebih menekankan unsur pemerataan dan keadilan dalam masyarakat. Fungsi demokrasi adalah salah satu wujud dari sistem gotong royong termasuk kegiatan pemerintah dan pembangunan. Fungsi ini di masa sekarang ini kerap dikaitkan dengan tingkat pelayanan pemerintah kepada masyarakat khususnya dalam pembayaran pajak. Apabila pajak telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, tentu timbal baliknya pemerintah juga harus memberikan pelayanan yang profesional dan baik dimata masyarakat atau sipembayar pajak.
Klasifikasi Pajak
Secara umum pajak yang diberlakukan di Indonesia dapat dibedakan dengan klasifikasi sebagai berikut :
1. Menurut Sifatnya
a. Pajak Langsung
Sifat dari pajak langsung yakni pajak pembebanannya tidak boleh dilimpahkan kepada pihak lain, akan tetapi wahib menjadi beban langsung bagi wajib pajak yang bersangkutan.
Sebagai contoh : Pajak Penghasilan
b. Pajak Tidak Langsung 
Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan ke pihak lain.
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai
2. Menurut Objeknya (sasarannya)
Pembagian Pajak menurut objeknya dimaksudkan pembedaan dan pembagiannya berdasarkan ciri-ciri prinsip:
a. Objek Pajak subjektif merupakan pajak yang berdasarkan pada subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan diri pada wajib pajak.
Contoh : Pajak Penghasilan
b. Objek Pajak Objektif adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Contoh : Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas barang Mewah.
3.   Menurut Pemungutnya
a. Pajak Pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Materai
b. Pajak Daerah, adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
Contoh : Pajak Reklame, Pajak Hiburan dan Lain-lain. 

Demikian pengertian Pajak Menurut Ahli.. semoga bermanfaat

Senin, 11 Desember 2017

Pengertian dan Macam Kontrasepsi Menurut Para Ahli

Pengertian dan Macam Kontrasepsi Menurut Para Ahli
Alat kontrasepsi dan pengertian kontrasepsi

Dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi wanita dan pria tentunya banyak menggunakan kontrasepsi tanpa mengetahui apa arti dari kontrasepsi tersebut. Pengertian kontrasepsi merupakan alat ataupun media yang digunakan untuk menghindari penyakit atau menghindari sesuai yang tidak diinginkan dari sepasang suami istri tentunya.
Melalui kesempatan ini penulis ingin menguraikan mengenai pengertian dan macam kontrasepsi menurut para ahli.
1. Pengertian kontrasepsi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Pengertian kontrasepsi merupakan penghindaran atau mengamankan terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma.(Suratun, 2013)
Kontrasepsi adalah kegiatan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen sesuai dengan kondisi. 
Pengertian alat Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur pada perempuan oleh sel sperma pada laki-laki atau pencegahan menempelnya sel telur yang dibuahi ke dinding rahim wanita. (Nina, 2013)
2. Macam-macam kontrasepsi
a. Metode kontrasepsi sederhana
1) Kondom 
a) Kondom untuk laki-laki. Kondom merupakan selubung/sarung karet tipis yang di pasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang di keluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak bercurah pada vagina.
b) Kondom untuk perempuan. Kondom untuk perempuan adalah semacam sarung poliuretan dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin poliuretan lentur.
2) Coitus Interuptus
Coitus Interuptus merupakan kontrasepsi yang paling tua dan telah di kenal sejak abad ke-18. Coitus Interuptus yang biasa disebut senggama terputus adalah menghentikan senggama beberapa saat dengan mencabut penis dari liang vagina pada saat suami dalam keadaan ingin keluar (orgasme). Kelebihan dari Coitus Interuptus adalah tidak memerlukan alat atau obat sama sekali sehingga relatif sehat untuk di gunakan wanita di bandingkan dengan metode kontrasepsi lain. Namun resiko kegagalan dari metode ini cukup tinggi.
3) Keluarga Berencana Alami
Keluarga berencana alami didasarkan pada siklus masa subur seorang wanita.Dasar utamanya yaitu saat terjadinya ovulasi. Sperma dapat hidup ± 3 hari setelah ejakulasi, maka ovulasi harus sudah dapat diramalkan sebelumnya. Untuk menentukan saat ovulasi ada 3 cara, yaitu: 
a) Metoda kalender
b) Suhu basal
c) Metoda lendir serviks
4) Diagfragma
Diagfragma adalah suatu alat yang berguna untuk menutup serviks dari bawah sehingga sel mani tidak dapat memasuki saluran serviks pada pria, biasanya di pakai dengan spermicida. Diagfragma tersebut terbuat dari karet, berbentuk setengah bola, yang mana pinggirnya mengandung per datar atau spiral, yang dibuat dari berbagai ukuran dari diameter 45-105 mm serta jenis ukuran yang sering di pakai diameter 70 mm, 75 mm, 80 mm dan 85 mm.
5) Kontrasepsi Kimiawi Atau Spermicida
Spermicida merupakan suatu zat atau bahan kimia yang dapat mematikan dan menghentikan gerakan atau melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina perempuan, sehingga tidak mampu membuahi sel telur. Spermaticida biasanya berbentuk tablet vagina, bisa juga berbentuk krim maupun jelly, aerosol (busa/foam), atau tissu Kb yang harus di tempatkan di dalam vagina setinggi mungkin dekat serviks.
a) Tablet vagina. Tablet vagina berbentuk cairan pil atau tablet yang akan membentuk busa jika apabila kontak dengan mukosa vagina pada perempuan dengan bantuan gerakan-gerakan pada saat bersenggama.
b) Krem dan jelly. Krem dan jelly adalah bahan kimia yang mudah mencair pada suhu tubuh, dan mudah menyebar ke seluruh liang vagina.
c) Aerosol (Foam atau busa). Aerosol di kemas dalam kaleng/kontainer bersama dengan alat untuk memasukkannya (aplikator)
d) Tissu Kb (Intravag). Tissu KB adalah alat kontrasepsi wanita yang digunakan dalam vagina sebelum bersenggama yang berbentuk kertas tipis dan mengandung obat spermatisida. Tissu KB mengandung alkil fenoksi politoksi ethanol yang bekerja sebagai spermatisidal (mematikan spermatozoa).

Itulah sekilas informasi tentang pengertian dan macam kontrasepsi menurut para ahli.
Jika anda ingin menambah wawasan mengenai kesehatan reproduksi wanita anda bisa baca seputar informasi kesehatan reproduksi wanita

Minggu, 10 Desember 2017

Pengertian Pengawasan Menurut Ahli

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENGAWASAN MENURUT PARA AHLI
Pengertian Pengawasan menurut Ahli

Pengawasan merupakan kegiatan untuk mengontrol kegiatan yang dilakukan seseorang atau bawahan agar apa yang dilakukannya sesuai dengan keinginan kita dan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Sujamto (1996), pengertian pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. pengertian Pengawasan merupakan langkah untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. 
Sujamto (1996), menyatakan bahwa pengertian pengawasan merupakan semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Basu Swasta  berpendapat bahwa pengertian Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin pengertian Pengawasan merupakan berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.
Pengertian Pengawasan merupakan upaya yang terarah untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dalam manajerial, pengawasan bermakna sebagai pengamatan atas pelaksanaan semua kegiatan dalam unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.” atau “suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.” (Situmorang, 1994). 
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengertian pengawasan merupakan sebagai proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan (Yosa, 2010).
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian pengawasan di atas penulis menyimpulkan bahwa pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu perencanaan sehingga harapan dapat terwujud sesuai dengan keinginan.
Hasil pengawasan tersebut harus dapat menunjukkan sampai dimana adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian dan mampu menemukan penyebab ketidaksesuaian yang timbul. 
Sasaran pengawasan merupakan temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan merupakan:
1. Mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;
2. Menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
3. Mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana. 
Situmorang (1994), memberikan pendapatnya bahwa tujuan pengawasan merupakan:
1. Tujuan pengawasan dilakukan agar terciptanya aparat yang bersih dan berwibawah yang didukung oleh suatu sistem manajemen pemerintah yang berdaya guna dan berhasil guna serta ditunjang oleh partisipasi masyarakat.
2. Tujuan pengawasan dilakukan agar terselenggaranya tertib administrasi pada lingkungan aparat pemerintah dan menumbuhkan disiplin kerja yang sehat.
3. Tujuan pengawasan dilaksanakan agar adanya keluasan dalam melaksanakan tugas, fungsi atau kegiatan, tumbuhnya budaya malu dalam diri masing-masing aparat dan rasa berdosa yang lebih mendalam untuk berbuat hal-hal yang tercela terhadap masyarakat dan ajaran agama. 
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengertian pengawasan merupakan salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif, baik pengawasan intern maupun pengawasan ekstern. Di samping mendorong adanya pengawasan masyarakat. 
Demikian pengertian pengawasan menurut para ahli..


Jika sobat kreatif ingin mengetahui tentang reproduksi wanit anda bisa klik Kesehatan Reproduksi Wanita

Pengertian Kebijakan Menurut Para Ahli

PENGERTIAN KEBIJAKAN MENURUT PARA AHLI
Pengertian Kebijakan Menurut Para Ahli

Apa itu kebijakan??
Bagaimana itu kebijakan??
kita uraikan sebagai berikut....
Agar bisa dimengerti kedudukan dan peran dari pemerintah sebagai aktor publik, terkait dengan kebijakan publik tentunya diperlukan pemahaman bahwa untuk mengaktualisasinya diperlukan suatu kebijakan yang berorientasi kepada kepentingan rakyat. 
Banyak definisi yang dibuat oleh para ahli untuk menjelaskan pengertian kebijakan. Ahli Kebijakan Publik Thomas Dye (1992) menyebutkan bahwa pengertian kebijakan adalah sebagai pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Seorang ahli mengatakan: (Aminullah dalam Muhammadi, 2001: 371-372): bahwa pengertian kebijakan adalah suatu upaya atau tindakan untuk mempengaruhi sistem pencapaian tujuan yang diinginkan, upaya dan tindakan dimaksud bersifat strategis yaitu berjangka panjang dan menyeluruh.
Demikian halnya menurut Ndraha (2003: 492-499) yang berkaitan dengan kata kebijakan mengatakan: bahwa kata kebijakan berasal dari terjemahan kata policy, yang mempunyai pengertian sebagai pilihan terbaik dalam batas-batas kompetensi aktor dan lembaga yang bersangkutan dan secara formal mengikat. 
Kebijakan secara umum menurut Said Zainal Abidin (2004:31-33) dapat dibedakan dalam tiga tingkatan:
1. Kebijakan secara umum, yaitu kebijakan yang berpedoman atau petunjuk pelaksanaan baik yang bersifat positif ataupun yang bersifat negatif yang meliputi keseluruhan wilayah atau instansi yang bersangkutan. 
2. Kebijakan dalam pelaksanaan adalah kebijakan yang menguraikan kebijakan umum. Untuk tingkat pusat, peraturan pemerintah tentang pelaksanaan suatu undang-undang.
3. Kebijakan secara teknis, kebijakan operasional yang berada di bawah kebijakan implementasinya.
Namun demikian berdasarkan perspektif sejarah, maka aktivitas kebijakan dalam tataran ilmiah yang disebut analisis kebijakan, memang berupaya mensinkronkan antara pengetahuan dan tindakan. (William N. Dunn, 2003: 89) 
Dalam pengertian historis analisis kebijakan yang paling luas adalah suatu pendekatan terhadap pemecahan suatu masalah sosial ng ydimulai pada satu tonggak sejarah ketika pengetahuan secara sadar diteliti dan dialkukan pengujian secara eksplisit dan reflektif. 
Sejalan dengan perkembangan studi yang makin maju, William Dunn mengaitkan pengertian kebijakan dengan analisis kebijakan yang merupakan sisi baru dari perkembangan ilmu sosial untuk pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Olehnya itu William dunn memberikan pengertian bahwa analisis kebijakan sebagai”ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai metode untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi yang relevan dan baik yang dipakai dalam memecah persoalan dalam kehidupan sehari-hari. “Di sini dia melihat ilmu kebijakan sebagai perkembangan lebih lanjut dari ilmu-ilmu sosial yang sudah ada. Metodologi yang dipakai bersifat multidisiplin. Hal tersebut berhubungan erat dengan keadaan masyarakat yang bersifat kompleks dan tidak memungkinkan terjadinya pemisahan satu aspek dengan aspek yang lainnya.
Menurut Nugroho (2004,100-105) Kebijakan publik dalam praktik ketatanegaraan dan kepemerintahan pada dasarnya terbagi dalam tiga prinsip yaitu: 1), dalam konteks bagaimana merumuskan kebijakan publik (Formulasi kebijakan); 2), bagaimana kebijakan publik tersebut diimplementasikan dan 3), bagaimana kebijakan publik tersebut dievaluasi 
Dalam konteks formulasi, maka berbagai isu yang banyak beredar didalam masyarakat tidak semua dapat masuk agenda pemerintah untuk diproses menjadi kebijakan. Isu yang masuk dalam agenda kebijakan biasanya memiliki latar belakang yang kuat berhubungan dengan analisis kebijakan dan terkait dengan enam pertimbangan sebagai berikut: 
1. Apakah masalah tersebut dianggap telah mencapai tingkat kritis sehingga tidak bisa diabaikan?.
2. Apakah Isu tersebut sensitif, yang cepat menarik perhatian masyarakat?
3. Apakah Isu tersebut menyangkut aspek tertentu dalam masyarakat?
4. Apakah Isu tersebut menyangkut banyak pihak sehingga mempunyai dampak yang luas dalam masyarakat kalau diabaikan?
5. Apakah masalah tersebut berkenaan dengan kekuasaan dan legitimasi? 
6. Apakah Isu tersebut berkenaan dengan kecenderungan yang sedang berkembang dalam masyarakat?
Namun dari semua isu tersebut di atas menurut Said Zainal Abidin (2004: 56-59) tidak semua mempunyai prioritas yang sama untuk diproses. Ini ditentukan oleh suatu proses penyaringan melalui serangkaian kriteria. Adapun kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan salah satu di antara berbagai kebijakan adalah sebagai berikut: 
1. Efektivitas adalah mengukur suatu alternatif sasaran yang dicapai dengan suatu alternatif kebijakan dapat menghasilkan tujuan akhir yang diinginkan. 
2. Efisien adalah dana yang digunakan harus sesuai dengan tujuan yang dicapai. 
3. Cukup adalah suatu kebijakan dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan sumberdaya yang ada. 
4. Adil adalah merata untuk semua masyarakat
5. Terjawab adalah kebijakan dibuat agar dapat memenuhi kebutuhan sesuatu golongan atau suatu masalah tertentu dalam masyarakat. 
Aktivitas analisis didalam kebijakan publik pada dasarnya terbuka terhadap peran serta disiplin ilmu lain. Oleh karena itu di dalam kebijakan publik akan terlihat suatu gambaran bersintesanya berbagai disiplin ilmu dalam satu paket kebersamaan. Berdasarkan pendekatan kebijakan publik, maka akan terintegrasi antara kenyataan praktis dan pandangan teoritis secara bersama-sama. Dalam kesempatan ini Randal B. Ripley (1985: 31) mengungkapkan bahwa di dalam proses kebijakan sudah termasuk didalamnya berbagai kegiatan yang praktis dan intelektual yang berjalan secara bersamaan. Yang mana pada praktik kebijakan publik antara lain mengembangkan mekanisme jaringan aktor. 
Mark Considine (2000:37) memberi batasan jaringan aktor sebagai: Seorang pemimpin dalam menjalankan kegiatannya, harus memiliki rasa kebersamaan untuk menjaga keharmonisan suatu organisasi. Menurut Winardi (2000:37) bahwa kebijakan yang diterapkan oleh seorang pemimpin adalah : 
1. Pastikan adanya kerjasama, seorang yang berhasil harus mengupayakan kerjasama dari pihak yang dipimpin olehnya. Hal tersebut telah dipermudah, apabila mereka berorientasi dengan tepat dan mereka akan dipimpin. Mereka harus pula memahami hubungan mereka satu sama lainnya dan bagaimana mereka sebagai suatu tim akan mencapai tujuan mereka. 
2. Gunakan otoritas; sang pemimpin memiliki otoritas yang teridentifikasi dengan posisinya. Akan tetapi, otoritas yang teridentifikasi dengan posisinya. Akan tetapi, otoritas tersebut akan menyusut, kecuali jika pemimpin yang bersangkutan menggunakannya secara efektif. Guna mempertahankan efektivitas otoritas, maka sang pemimpin harus bersikap adail dalam menghadapi bawahannya. 
Keterkaitan secara tidak resmi dan semi resmi antara individu-individu dan kelompok-kelompok dalam suatu sistem kebijakan. Ada 3 (tiga) rangkaian kesatuan penting didalam analisis kebijakan publik yang perlu dipahami, yaitu formulasi kebijakan (policy formulation), implementasi kebijakan (policy implementation) dan evaluasi kebijakan (policy evaluation). 
Itulah beberapa pengertian kebijakan menurut para ahli…
Jika anda ingin mengetahui pengertian sistem silahkan klik pengertian sistem menurut para ahli

Sabtu, 09 Desember 2017

Pengertian Pemerintah Menurut Para Ahli

PENGERTIAN PEMERINTAH MENURUT PARA AHLI
Pengertian Pemerintah Menurut para Ahli

Menurut C.F. Strong (1960) “Pemerintah adalah “suatu organisasi yang diberi hak untuk melaksanakan kekuasaan kedaulatan. Dalam pengertian yang lebih luas, pemerintah adalah sesuatu yang lebih besar daripada badan menteri-menteri, suatu pengertian yang sering dipergunakan di masa sekarang ketika mengacu pada kabinet yang ada di Inggris sebagai contoh pemerintah masa kini. Olehnya itu, sebuah negara harus memiliki beberapa hal yang pertama adalah kekuatan militer atau kendali atas angkatan bersenjata; yang kedua adalah kekuasaan legislatif atau perangkat pembuat hukum atau undang-undang; yang ketiga adalah keuasaan finansial atau kemampuan untuk menggalang dana yang cukup dari masyarakat untuk membiayai pertahanan negara dan penegakkan hukum yang dibuat atas nama negara. 
Menurut pendapat Strong, pemerintah yang merupakan organisasi pelaksana kedaulatan, dapat dilihat dalam arti luas dan sempit. Pengertian pemerintah dalam arti sempit hanya menunjuk pada kekuasaan eksekutif contohnya kabinet yang ada di Inggris, sedangkan pemerintah dalam arti meluas mencakup kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif seperti yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi, terdapat pula negara-negara yang tidak hanya memilki tiga cabang kekuasaan seperti di atas, misalnya Indonesia. Menurut Sri Soemantri (1976) pengertian pemerintah dalam arti luas didasarkan pada ajaran tripraja dari Montesquieu. Arti yang luas dari pada pemerintah akan lain apabila dilihat dari pandangan catur praja maupun panca praja.
Sri Soemantri menyebutkan bahwa Apa yang dimaksud dengan pemerintah dalam arti yang luas tidak akan sama antara negara yang satu dengan negara yang lain. Demikian halnya dengan pemerintah dalam arti sempit. Jadi apa yang dimaksud dengan pemerintah dalam arti yang luas tergantung dari sistem dan ajaran yang dianut oleh suatu negara.
Menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim (1980) pengertian pemerintahan dalam arti yang luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara yang diperbuat untuk menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara itu sendiri, yang artinya sebagai pemerintah yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja, melainkan juga meliputi tugas-tugas lainnya termasuk legislatif maupun yudikatif. 
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian pemerintah adalah gabungan dari semua lembaga-lembaga kenegaraan atau gabungan seluruh alat perlengkapan negara yang meliputi badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Pengertian Mangrove Menurut Para Ahli

PENGERTIAN MANGROVE MENURUT PARA AHLI
Pengertian Mangrove menurut ahli

Pengertian mangrove adalah tanaman yang tumbuh dipinggir pantai yang berfungsi untuk menahan air, menyerap air dan sebagai pencegah abrasi dan sangat besar fungsi untuk mencegah masuknya air pasang didarat.

Bengen (2002), memberikan pengertian bahwa hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi tropis dan subtropics yang didominasi oleh beberapa pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut. Akan tetapi masih banyak pengertian lain tentang hutan mangrove seperti yang dikemukakan oleh Dahuri et al. (1996) yang menyatakan bahwa hutan pengertian mangrove merupakan pohon yang tumbuh di sepanjang garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut dan tumbuh optimal pada kadar garam antara 2 ppt hingga 22 ppt, tetapi masih dapat tumbuh pada kadar garam 38 ppt.

Hutan mangrove mempunyai ciri-ciri antara lain: 1) umumnya tumbuh pada daerah intertidal yang jenis tanahnya berlumpur; 2) daerahnya tergenang secara berkala baik setiap hari maupun hanya pada pasang tertinggi; 3) menerima pasokan air tawar dari darat; dan (4) terlindung dari gelombang besar dan arus pasang yang kuat.
Pengertian mangrove umumnya tumbuh pada empat daerah yaitu: 1) daerah terbuka; 2) daerah tengah; 3) daerah yang mempunyai sungai air payau; dan 4) daerah ke arah daratan yang masih mendapat rembesan air payau (Bengen, 2002).

Itulah artikel pendenk mengenai pengertian mangrove menurut para ahli

Pengertian Peranan Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Peranan Kepemimpinan
Pengertian Peranan Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Peranan kepemimpinan menurut para ahli akan penulis uraikan dalam artikel ini, hal ini penting agar kita bisa menarik benang merah dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli dari pengertian peranan kepemimpinan.
Kepemimpinan dalam organisasi kerja disebut dengan istilah kepemimpinan kerja atau kepemimpinan manajemen yaitu suatu kepemimpinan yang bersifat sebagai proses pengarahan terhadap pencapaian tujuan dan pembinaan atas tenaga atau orang yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan dengan cara mempengaruhi memotivasi dan mengendalikannya. Dengan demikian kepemimpinan adalah suatu bentuk kepemimpinan yang menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi seraya memperhatikan faktor manusia dan lingkungannya.

Dalam setiap tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan maka harus diketahui apa yang menjadi tanggung jawabnya serta fungsi dan perannya. Peranan kepemimpinan pada dasarnya ditekankan pada sederetan tugas-tugas yang perlu dilakukan oleh setiap pemimpin dalam menggerakkan bawahan dalam usaha mencapai pencapaian tujuan organisasi. Berikut ini beberapa teori tentang peranan kepemimpinan menurut para ahli.
Menurut Krech yang dikutip Mar`at (1985 : 32), bahwa “pengertian dari fungsi kepemimpinan adalah pelaksana, perencana, pembuat kebijakan, tenaga ahli, mewakili kelompok, pengontrol internal, pemberi hadiah, wasit dan pelerai, pemberi contoh, simbol kelompok, bentuk tanggung jawab, ideologi dan figur bapak:.
Sedangkan menurut Koontz dkk yang dikutip oleh Wahjosimidjo (1983 : 154), bahwa “fungsi kepemimpinan adalah mengajak semua bawahan atau pengikut agar dapat penuh kemauan untuk memberikan sumbangan dalam mencapai tujuan organisai sesuai dengan kemampuan para bawahan itu secara maksimal”
Menurut Dr. Kartini Kartono (2002 : 81) bahwa “pengertian fungsi kepemimpinan adalah menuntun, memandu, membangun motivasi kerja, membimbing, mengemudikan organisasi, menjalin komunikasi yang baik, memberikan supervise/ pengawasan yang efisien dan membawa pengikutnya kepada sasaran yang ingin dicapai, sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana yang telah dibuat”.
Dari uraian tentang peranan kepemimpinan menurut para ahli diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan itu pada dasarnya adalah serangkaian tugas dan fungsi (leadership function) yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin dalam menggerakkan bawahan agar mau bekerja secara maksimal, dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Agar sederetan peranan kepemimpinan tersebut dapat diwujudkan dengan sebaik-baiknya tentunya diperlukan berbagai kondisi dan situasi tertentu. Dalam kaitan inilah, letak betapa pentingnya teori-teori kepemimpinan.
Sesuai dengan fungsinya bahwa inti sari kepemimpinan adalah untuk menggerakkan orang-orang/ pegawai untuk bekerjasama kaitannya dengan pencapaian tujuan atau cita-cita tersebut. Peranan kepemimpinan sebagai pemegang tali kendali dalam organisasi, baik pimpinan tingkat puncak, pimpinan tingkat menengah maupun tingkat pelaksana sangat diharapkan untuk memajukan organisasi.
Mengingat keterbatasan kemampuan penulis baik dari segi daya, dana maupun waktu maka dari uraian tentang peranan kepemimpinan di atas penulis hanya memfokuskan perhatian pada peranan pemimpin dalam memotivasi.
Motivasi bawahan/ pegawai merupakan salah satu dimensi penting yang harus diperhatikan oleh pemimpin, sebab energi suatu organisasi datang dari motivasi pekerjaannya. Motivasi sebagai salah satu elemen dasar dalam fungsi kepemimpinan. Untuk itu seorang pemimpin harus berkonsentrasi dan mampu mengidentifikasi motivasi yang tumbuh dalam diri pegawai/ bawahan yang merupakan salah satu faktor dalam menentukan keberhasilan pemimpin dalam menjalankan fungsi kepemimpinan.
Seorang pemimpin tidak akan dapat mempengaruhi bawahan apabila ia tidak memahami apa yang menjadi kebutuhan pegawainya. Dengan demikian keberhasilan mendorong bawahan/ pegawai melalui pemahaman motivasi akan sangat membantu produktivitas kerja yang optimal.
Pemberian motivasi dapat diartikan sebagai usaha untuk membangkitkan keinginan seseorang atau kelompok agar orang atau kelompok itu berbuat sesuai dengan yang dikehendaki dan tercapai tujuan organisasi secara efisien.
Istilah motivasi menurut DR. Winardi, S.E (2000 : 137) adalah “sesuatu yang berhubungan dengan ide gerakan dan apabila kita menyatakan secara amat sederhana, maka sebuah motif merupakan sesuatu hal yang mendorong atau menggerakkan kita untuk berprilaku dengan cara tertentu. Hal itulah merangsang kita untuk maju dan mendorong kita ke arah tujuan kita”.
Pengertian motivasi yang dikemukakan oleh Melayu SP. Hasibuan (1993 : 56) adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan dorongan atau gairah kerja seseorang, agar mereka mau dan ingin bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya dan upayanya untuk mencapai kepuasan”.
Juga dikemukakan oleh George R. Terry dalam buku “Manajemen Dasr, Pengertian dan Masalah” sebagaimana yang dikutip oleh Melayu SP. Hasibuan (1993 : 184) mengemukakan bahwa “motivasi adalah keinginan yang terdapat dalam diri seorang individu yang merangsangnya melakukan tindakan-tindakan”.
Jadi seorang manajer/pemimpin yang mementingkan hasil pekerjaan merupakan seorang manajer yang mementingkan motivasi. Ia akan memanfaatkan antara hubungan pribadinya dan kekuasaannya atas lingkungan kerja sebagai alat-alat motivasional (motivational tools).
Adanya perbedaan kerja antara orang yang satu dengan orang yang lain, selain ditentukan oleh kemampuannya juga ditentukan atau tergantung pada keinginan atau motivasinya. Adapun motivasi seseorang itu ditentukan oleh dorongan yang memacunya, dorongan inilah yang menyebabkan seseorang berusaha mencapai tujuannya, yang menyebabkan seseorang yang berprilaku yang dapat mengendalikan dan memelihara keinginannya dan menetapkan arah yang harus ditempuh oleh seseorang.
Oleh sebab itu seorang pemimpin harus dapat mengetahui latar belakang mengapa para bawahan melakukan aktivitas tertentu, sehingga seorang pemimpin akan bisa memberikan justivikasi yang cocok untuk mengarahkan dan mempengaruhi perilaku bawahannya. Selanjutnya untuk mencapai tujuan yang baik, seorang pemimpin hendaknya mengetahui dan merencanakan langkah-langkah apa yang perlu dikembangkan untuk mempengaruhi dan membina perilaku bawahan. Sondang P. Siagian (1985 : 77) mengemukakan beberapa faktor motivasional yang perlu mendapat perhatian dari seorang pemimpin, diantaranya :
1.        Kondisi kerja yang baik
2.        Perasaan keikutsertaan dalam berbagai segi dan proses kehidupan organisasi seperti dalam pengambilan keputusan, penyusunan rencana, penyususnan program kerja dan penentuan prosedur, kerja utamanya yang menyangkut dirinya.
3.        Cara pendisiplinan berdasarkan criteria yang objektif serta diperlakukan secara manusiawi
4.        Memberikan penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik.
5.        Kesetiaan pimpinan kepada bawahan yang pada gilirannya akan mengakibatkan semakin meningkatkan kesetiaan bawahan kepada atasan.
6.        Pengertian yang simpatik terhadap masalah-masalah yang dihadapi bawahan.
7.        Keamanan pekerjaan dan kedudukan.
8.        Tugas pekerjaan yang sifatnya menarik dan bukan pekerjaan rutin, membosankan, tidak menanggung prakarsa dan inovasi serta tidak mengandung tantangan.
Kesempatan untuk berkembang sesuai dengan perkembangan organisasi seperti pertumbuhan dalam pengetahuan, keterampilan, kemampuan intelektual dan pengembangan lain yang sifatnya untuk mengembangkan berbagai potensi yang secara intern pada dirinya.
Kepuasan seseorang dengan pekerjaannya merupakan keadaan yang sifatnya subyektif, yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang pantas atau berhak baginya. Semangat setiap pegawai secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh keadaan sosial.
Masalah pokok dalam motivasi adalah bagaimana cara terbaik untuk mengusahakan agar bawahan selalu berprestasi secara maksimal untuk kepentingan organisasi. Untuk itu perlu suatu pemberian kepuasan kepada setiap bawahan agar pegawai mampu melaksanakan tugas tanpa harus dibebenai oleh perasaan yang tidak nyaman.
Dari beberapa pengertian para ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa motivasi adalah keadaan atau kondisi mental yang mendorong seseorang melakukan suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
Ada beberapa teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
1.        Teori Motivasi Klasik. Teori ini dikemukakan oleh F. W. Taylor, ia memandang motivasi para pekerja hanya dari sudut pemenuhan kebutuhan biologis saja. Kebutuhan biologis tersebut dipenuhi melalui gaji atau upah yang diberikan, baik berupa uang ataupun barang sebagai imbalan atas prestasi yang telah diberikan.
2.        Teori Motivasi Abraham Maslow. Dimaknai bahwa seseorang bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat bahwa kebutuhan seseorang itu berjenjang, artinya apabila kebutuhan pertama telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya. Jenjang kebutuhan manusia menurut Maslow yaitu:
a.         Kebutuhan fisik, yaitu kebutuhan untuk dapat mempertahankan hidup.
b.         Kebutuhan keselamatan.
c.         Kebutuhan sosial.
d.        Kebutuhan akan penghargaan prestise.
e.         Aktualisasi diri.
3.        Teori Motivasi Claude S. George
Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana dilingkungan ia bekerja. Yaitu :
a.         Gaji
b.         Kesempatan untuk maju
c.         Keamanan kerja
d.        Tempat kerja yang baik

e.         Pengakuan atas prestasi

Featured Post

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA DESA PEREMPUAN DI DESA MASSAILE KECAMATAN TELLULIMPOE KABUPATEN SINJAI

BAB I    PENDAHULUAN   A.   Latar Belakang Masalah Pemerintahan Desa Massaile selama dua periode ini dipimpin seorang kepala desa pere...