Kamis, 07 Desember 2017

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Ahli

Pengertian Konsep Sistem Informasi Manajemen Menurut Ahli

Pengertian Sistem menurut ahli adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan (Azwar, 1996)
Pengertian Sistem informasi rumah sakit menurut ahli adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. (Sabarguna, 2005:11)
Pembangunan sistem informasi rumah sakit berbasis komputer akan membentuk rumah sakit digital yang dapat dipahami dengan merujuk pada definisi perusahaan digital dimana hampir semua proses bisnis dan hubungan dengan pelanggan, pemasok, mitra kerja dan pihak internal perusahaan, serta pengelolaan aset-aset perusahaan yang meliputi properti intelektual, kompetensi utama, keuangan dan sumber daya manusia (SDM) dilakukan secara digital (Laudon, 2007:6).
Sistem informasi berisi tentang orang-orang, tempat, dan hal-hal penting di dalam organisasi atau di lingkungan sekelilingnya. Tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru (Laudon & Laudon, 2007).
Pembentukan Sistem Informasi tersebut tentu saja bukan sekedar mengotomatisasikan prosedur lama, tetapi menata dan memperbarui bahkan menciptakan aliran data yang baru yang lebih efisien, menetapkan prosedur pengolahan data yang baru secara tepat, sistematis dan sederhana, menentukan model penyajian yang informatif dan standar, serta mendistribusikan informasi secara efektif (Oetomo, 2002:12).
Menurut Sabarguna (2005:12), jenis sistem informasi di rumah sakit secara global terbagi atas :
1. Sistem Informasi Rumah sakit. Merupakan sistem informasi yang secara langsung untuk membantu pasien dalam pelayanan medis. Contoh: Sistem informasi di ICU, sistem informasi pada alat seperti CT Scan, USG.
2. Sistem informasi Administrasi. Merupakan sistem informasi yang membantu pelaksanaan administrasi di rumah sakit. Contoh: Sistem informasi administrasi, billing system, farmasi, penggajian.
3. Sistem informasi Manajemen. Merupakan sistem informasi yang membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan. Contoh : Sistem informasi manajemen pelayanan, keuangan dan pemasaran.
Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) sering dianggap sebagai senjata strategik manajemen dalam mengarungi kompetisi yang semakin ketat dalam persaingan produk pelayanan kesehatan. Sistem informasi menyajikan mengenai kegiatan operasional organisasi kepada para pelaku manajemen, sehingga dapat dilakukan perencanaan, pengendalian dan pengembangan strategic organisasi tersebut. Sistem informasi manajemen rumah sakit yang berlangsung menangkap, menyalurkan dan merekam data untuk di tampilkan sebagai informasi penting bagi manajemen (Mahmudin, 2003).
Menurut Sabarguna (2003), pengguna dalam SIMRS dibagi dalam beberapa kategori, yaitu :
1. "End User" yaitu individu yang pekerjaannya mencakup kreasi, pemrosesan dan distribusi dari informasi, mencakup operator komputer, supervisor, seluruh pihak manajemen.
2. Pelanggan, yaitu individu yang menjadi objek dari SIM, mencakup para pasien yang datang berkunjung ke Rumah Sakit.
Banyak Ukuran yang dapat digunakan untuk menilai Sistem informasi diantaranya adalah dengan metode PIECES yang terdiri dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service (Whitten, 2006). Masing-masing kategori tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa kriteria, yakni :
1. Performance/Kinerja, diperlukan untuk menilai kinerja dari sistem informasi yang telah dirancang, terdiri dari :
a. Throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja yang dilakukan pada beberapa periode waktu.
b. Respon time, yaitu delay rata-rata antara transaksi dan respon dari transaksi tersebut.
c. Audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.
d. Kelaziman komunikasi, yaitu tingkat dimana interface standar, protokol, dan bandwith digunakan.
e. Kelengkapan, yaitu derajat di mana implementasi penuh dari fungsi yang diharapkan telah tercapai.
f. Konsistensi, yaitu penggunaan desain dan teknik dokumentasi yang seragam pada keseluruhan proyek pengembangan perangkat lunak.
g. Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan.
h. Generalitas, yaitu luas aplikasi potensial dari komponen program.
2. Information and Data/Informasi dan Data, untuk menilai informasi yang dihasilkan dari data yang digunakan, terdiri dari :
a. Accuracy (akurat), dimana informasi atas hasil evaluasi memiliki tingkat ketepatan tinggi.
b. Relevansi Informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
c. Penyajian Informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai.
d. Fleksibilitas Data, dimana informasi mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
e. Kelaziman data, yaitu penggunaan struktur dan tipe data standar pada seluruh program.
f. Ekspandibilitas, yaitu tingkat dimana arsitektur, data atau desain prosedural dapat diperluas.
3. Economic/Ekonomi, untuk menilai kinerja sistem informasi yang dihasilkan berdasarkan nilai ekonomis, terdiri dari :
a. Reusabilitas, tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain.
b. Sumber Daya, jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.
4. Control and Security/Kontrol dan Keamanan, menilai tingkat keamanan dari sistem informasi, yang terdiri dari :
a. Integritas, tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol.
b. Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data.
5. Efficiency/Efisiensi, menilai tingkat kemudahan penggunaan dari sistem informasi yang digunakan, yang terdiri dari :
a. Usabilitas, usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program.
b. Perbaikan, usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program.
6. Service/Pelayanan, untuk mengetahui bagaimana sistem informasi meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen.
a. Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan kontrol.
b. Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya melakukan fungsi yang diminta.
c. Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran.

Itulah sekitar dari Pengertian Konsep Sistem Informasi Manajemen Menurut Ahli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA DESA PEREMPUAN DI DESA MASSAILE KECAMATAN TELLULIMPOE KABUPATEN SINJAI

BAB I    PENDAHULUAN   A.   Latar Belakang Masalah Pemerintahan Desa Massaile selama dua periode ini dipimpin seorang kepala desa pere...